SEJARAH
DESA INTAN MULYA JAYA
Secara Administrasi Desa Intan
Mulya Jaya Termasuk dalam Wilayah Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri
Hilir Provinsi Riau dan terletak di bagian Wilayah Utara merupakan Salah satu
Desa yang berada di Transmigarsi yang di dukung oleh Desa Trans Lainnya.Desa
Intan Mulya JayaDilihat secara Umum keadaannya merupakan daerah dataran Tanah
gambut dengan perekonomian Masyarakat adalah Petani dan Perkebunan Kelapa
Hibrida dan kelapa Sawit yang di aliri oleh Kanal –kanal yaitu kanal 2,5 Kanal
3,Kanal 3,5 Kanal 4 Kanal 4,5,Kanal 5, Kanal 5,5,Kanal 6, Kanal 6,5, Kanal 7
dan Kanal 7’5.Namun Masih Banyak Bangunan Infrastruktur Desa Pada Saat ini
Belum semua terbangun ,dari hasil Indi fikasi dimana ada sebagian jalan Desa
Yang menggunakan Jalan Semenisasi Namun kondisi rusak dan berlobang, Jembatan–jembatan akses antar Dusun
Masih merupakan
Jembatan Kayu yang kondisinya sudah tidak layak di pakai.
Desa Intan Mulya Jaya mulai berdiri
pada tanggal 26 Desember 1996 Disinilah
Pengangkatan Transmigrasi Angkatan Pertama pertama(1) dengan jumlah
Kepala Keluarga 200KK, Angkatan Kedua (2) Pada tahun 1997
dengan jumlah kepala keluarga 230 KK,
dan angkatan ketiga (3) pada tahun 1998 dengan jumlah kepala keluarga 54 KK,
Pada masa itu Desa Intan Mulya Jaya Masih Menginduk pada Desa Tanjung Raja
Kecamatan Kateman Guntung, dan Desa Intan Mulya Jaya Masa itu
di Pimpin Oleh Kepala KUPT ,yaitu Bapak HELMI Mulai Tahun1996 -1998.
Setelah Semua Bangunan Rumah dan Tempat Ibadah selesai di bangun oleh
pemerintah Melalui KUPT Maka tahun 1999
diadakan Pemilhan Pejabat Sementara Kepala Desa PJS,Kades
Pada tahun 1996 pemilihan
PJS,Kades, dan di menangkan oleh Bapak
DURI SUBIANTO di karenakan terjadi kerusuhan setelah pemilihan Kepala Desa maka
Jabatan tersebut di serahkan kepada Saudara /Bapak SARKAM Sebagai Rival dalam
Pemilihan PJS, Kades, dan akhirnya di pimpinlah BAPAK SARKAM
sebagai PJS, Kades dengan sekretaris
MUHAMMAD ZAENURI. Pada masa itu
masih menginduk di kecamatan KATEMAN GUNTUNG,
Demikian kelanjutan perkembangan
sejarah Desa Intan Mulya Jaya
Adapun pejabat Kepala Desa Intan
Mulya Jaya. mulai berdiri
sampai sekarang sebagai berikut :
1.
Tahun 1996 – 1998
HELMI Sebagai KUPT .
2.
Tahun 1999 - 2000
SARKAM sebagai Pjs.Kepala Desa
dan MUHAMMAD
ZAENURI sebagai Sekretaris Desa.
3.
Tahun 2000 - 2004 H.SUPARTO sebagai Kepala Desa dan MOHAMMAD
SOLEH sebagai Sekretaris Desa
4.
Tahun 2004 – 2007
H.SUPARTO sebagai Kepala Desa dan MOHAMMAD SOLEH sebagai Sekretaris Desa belum
menjadi PNS.
5.
Tahun 2008– 2009
SUMAJI sebagai Kepala Desa dan SUNARNO sebagai Sekretaris Desa .
6.
Tahun 2010- 2015
SUMAJI sebagai kepala Desa Dan MOHAMMAD
SOLEH sebagai Sekretaris Sesa Sudah Menjadi PNS
7.
Tahun 2015 MOHAMMAD SOLEH ,sebagai Penjabat Kepala Desa
8.
Tahun 2016-2021 SUMAJI
Sebagai Kepala Desa Dan MOHAMMAD SOLEH Sebagai Sekretaris Desa yang
sudah Menjadi PNS.
9.
Tahun
2022-2027 JUWANTO,SE. Sebagai kepala Desa Dan sekretaris Desanya adalah
KURNIAWAN HENDRO WAHONO.
10. Tahun 2023-2027 JUWANTO,SE. Sebagai kepala Desa Dan
sekretaris Desanya adalah WINDA KOMALASARI, S.Pd.
VISI
DESA INTAN MULYA JAYA
“Mewujudkan Desa Intan Mulya Jaya Sebagai
Desa Maju, Makmur Dan Sejahtera Tahun 2022-2027”
Filosofi Visi:
- Menjunjung tinggi nilai-nilai
ajaran agama yang dianut, benar-benar telah dijadikan tuntutan utama
setiap nafas kehidupan dan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
kemasyarakatan dan pribadi, sehingga adanya kekuatan batin yang mendalam
di jiwa setiap individu;
- Menumbuh kembangkan kebudayaan
yang sudah ada, sehingga mampu bertahan dan bersifat akomodatif terhadap
kemajuan penigkatan derajat, harkat, martabat manusia dan ikut dalam
kontribusi;
- Kondisi kehidupan sosial
masyarakat dipandang dari sisi pendidikan, kesehatan, kesejahteraan,
keamanan, kenyamanan, ketentraman, dan ketertiban sudah semakin menigkat
sehingga menjadi kondusif untuk memacu pembangunan;
- Stabilitas ekonomi yang dapat
dipertahankan dan bersifat dinamis, produktifitas, mengurangi
pengangguran, menurunkan kemiskinan, membina usaha kecil kebutuhan
masyarakat;
- Iklim demokratisasi yang
semakin kondusif, stabilitas politik, maka keamanan dan ketertiban
terkendali, partisipasi dan kecerdasan masyarakat berpolitik semakin baik,
penyelenggaraan pemerintahan yang kondusif, kualitas dan profesionalisme
aparatur meningkat dan kapasitas yang semakin kuat sehingga tercapai
Masyarakat Bersatu.